“ Barang siapa yang gembira dengan datangnya Ramadhan jazadnya diharamkan dari api neraka”
Ramadhan 1441 H sudah di depan mata. Bulan rahmah, bulan maghfirah, bulan pembebasan dari api neraka, bulan penuh dengan bonus pahala, dan bermacam-macam sebutan lain yang baik diberikan kepada bulan Ramadhan. Memang sesungguhnya ramadhan adalah bulan yang istimewa, karena ia adalah penghulu segala bulan. Lantas apakah kita akan membiarkan bulan Ramadhan berlalu begitu saja?
Persiapan menyambut Ramadhan
Sebagaimana layaknya kita akan kedatangan tamu, tentu saja kita akan melakukan persiapan, apalagi tamunya adalah tamu yang sangat istimewa, tamu yang akan memberikan begitu banyak kebaikan kepada kita.
Setidaknya ada 4(empat) bentuk persiapan yang harus dilakukan oleh seorang muslim dalam menyongsong Ramadhan yakni; persiapan ruhiah (spiritual), persiapan fikriah (ilmu), persiapan jazadiah (fisik), dan persiapan maaliah (dana).
Persiapan ruhiah; Dalam memasuki bulan ramadhan kita harus mensucikan diri dari segala dosa baik itu dosa kepada Allah maupun dosa dengan sesama manusia. Membersihkan diri dari dosa kepada Allah dengan memperbanyak dzkir, istighfar, dan taubat. Sedangkan membersihkan diri dari dosa kepada sesama manusia adalah dengan meminta maaf dan menyambung silaturrahim. Silaturrahim yang terbaik adalah dengan berkunjung, tetapi jika itu tak dapat dilakukan, maka cukup dengan surat atau telpon.
Persiapan fikriah; Persiapan dari sisi ini juga penting, karena banyaknya amalan yang terdapat dalam bulan ramadhan yang kesemuanya membutuhkan ilmu. Bekal ilmu yang kita miliki harus memadai sebelum memasuki bulan ramadhan. Jangan sampai kita baru banyak bertanya tentang segala hal ketika sudah memasuki bulan ramadhan. Karena segala amal harus dilandasi dengan ilmu, tidak boleh ikut-ikutan. Sekaranglah saatnya untuk banyak bertanya tentang segala hal yang belum jelas.
Persiapan jasadiah; Banyaknya ibadah dalam bulan ramadhan sudah tentu membutuhkan fisik yang prima. Sangat disayangkan jika kita tidak optimal dalam melaksanakan ibadah ramadhan karena jatuh sakit akibat kelalaian kita dalam menjaga kesehatan dan stamina. Oleh sebab kita harus menghindari melakukan pekerjaan yang membutuhkan fisik yang berat pada bulan ramadhan, misalnya mengecat rumah, berbelanja untuk keperluan lebaran, dll. Sebaiknya pekerjaan – pekerjaan tersebut dilakukan sebelum masuk ramadhan.
Persiapan maaliah: Ramadhan sering juga disebut bulan infaq, oleh sebab itu supaya kita tidak tertinggal dalam ibadah yang satu ini kita hendaknya memiliki bekal dana yang cukup. Mulai sekarang hendaknya kita mulai mengatur rencana keuangan kita. Hindari pengeluaran yang tak perlu. Karena harga biasanya naik di bulan ramadhan maka sedapat mungkin pada bulan ini kita sudah berbelanja untuk kebutuhan ramadhan.
Mudah-mudahan dengan persiapan yang baik kita mampu menyambut bulan Ramadhan 1428 H dengan perasan yang gembira tanpa keluh kesah, amiin.
14 Kiat sukses Ramadhan 1441 H
Agar kita dapat sukses dalam bulan ramadhan 1441 H nanti, berikut beberapa kiat:
- Niat puasa yang ikhlas semata – mata karena Allah swt.
- Berpuasa dengan ilmu
- Mengakhirkan sahur ; batas sahur adalah adzan subuh bukan imsak
- Menyegerakankan berbuka puasa
- Memperbanyak tilawah, al qur`an minimal 1juz 1hari, sehingga dapat khatam selama bulan ramadhan
- Memperbanyak doa, zikir, dan shalawat di setiap kesempatan; hindari melakukan ghibah (gosip), debat, apalagi fitnah
- Melaksanakan shalat fardhu 5 kali sehari secara berjamaah di masjid / mushalla (Ini tentu dalam kondisi normal). Dalam kondisi saat ini di mana terjadi pandemi virus covid-19, kita ikuti anjuran Ulama untuk sholat di rumah. Yang terpenting tepat waktu ditambah sunnah rawatib
- Memperbanyak shalat sunnah terutama shalat malam / tarwih baik sendiri maupun berjamaah
- Menunaikan zakat
- Memperbanyak infaq, shadaqah dan memberi buka puasa (ta`jil)
- Menghadiri majelis-majlis ilmu, hindari majelis yang tak bermanfaat (Untuk kondisi saat ini saat ini majelis yang dimaksud yang bersifat on line)
- Melaksanakan umrah jika mampu; umrah di bulan ramadhan nilainya sama dengan haji ( Untuk tahun ini peluang tersebut sangat tipis)
- I`tikaf di masjid terutama di sepuluh hari terakhir; amalan ini tidak pernah ditinggalkan oleh rasulullah saw; seharusnya kita sebagai ummatnya meneladaninya ( Mudah – mudahan di 10 hari terakhir pandemi ini sudah lenyap. Amiiin )
- Menganggap ramadhan 1441 H adalah ramadhan yang terakhir bagi kita sehingga berusaha untuk melakukan yang terbaik dibandingkan ramadhan sebelumnya.
Mudah –mudahan tausiah singkat ini bermanfaat bagi kita semua dan Allah memberikan kita kekuatan sehingga kita dapat melaksanakan ibadah ramadhan dengan optimal amiin ya Rabbal alamiin
Menyambut Ramadhan 1441 H
Kami dan keluarga mengucapkan:
Mohon Maaf Lahir Batin
Atas segala dosa dan khilaf