KOMPAS.com – Fast Radio Burst (FRB) adalah serangkaian sinyal radio yang berlangsung dalam hitungan milidetik. FRB pertama kali ditemukan pada 2007 oleh ahli astrofisika Duncan Lorimer dan muridnya David Narkevic.
Semenjak penemuan tersebut, semakin banyak FRB dari luar angkasa yang ditemukan.
Beberapa waktu lalu, sekelompok ilmuwan di Kanada menemukan FRB yang berulang setiap 16 hari. Hal ini kontras dengan FRB pada umumnya, yang bersifat sporadis dan tidak berulang dalam jangka waktu tertentu.
Mengutip Universe Today, Kamis (13/2/2020), penemuan ini telah dirilis dalam jurnal berjudul “Periodic activity from a fast radio burst source”. Data FRB yang mereka dapatkan merupakan hasil analisis dari CHIME (Canadian Hiydrogen Intensity Mapping Experiment).
CHIME merupakan teleskop penangkap sinyal radio, namun memiliki karakteristik yang membedakannya dengan teleskop lain. CHIME merupakan stasiun teleskop dan tidak memiliki bagian yang bergerak.
CHIME terdiri dari empat setengah silinder besar. Tiap setengah silinder merupakan gabungan dari 256 receiver. Dengan total 2048 receiver, CHIME merupakan teleskop penangkap sinyal radio tercepat saat ini.
FRB yang berulang tiap 16 hari ini disebut FRB 180916.J0158+65. Oleh karena FRB pada umumnya tidak berulang, para ilmuwan tengah melakukan observasi lebih lanjut terkait fenomena ini.
Selain FRB 180916.J0158+65, ada 10 FRB tidak dikenal lainnya yang juga berulang namun tidak secara reguler.
Berulang tiap 16,35 hari
Pada fenomena ini, para peneliti menganalisis data dari CHIME. Begitu mereka menemukan FRB terbaru, mereka melihat data lama dan menemukan 400 observasi FRB baru.
Mereka menyimpulkan bahwa tiap FRB berselang 16,35 hari. Sinyal tersebut datang satu kali dalam setiap jam selama empat hari, kemudian berhenti. Setelah 12 hari, sinyal tersebut kembali datang.
Meski belum jelas lokasi pastinya, para astronom telah memperkirakan asal muasal FRB berulang ini. Sinyal tersebut berasal dari gabungan bintang-bintang di galaksi spiral dekat Bima Sakti, dengan jarak sekitar 500 juta tahun cahaya.
Ahli astrofisika belum bisa memecahkan misteri siapa yang mengirimkan sinyal-sinyal ini. Selain berasal dari galaksi tetangga, FRB lainnya berasal dari sumber yang berbeda.