PADANG, KOMPAS.com – Gunung Marapi di Sumatera Barat kembali meletus, Rabu (6/11/2024), pukul 05.44 WIB, dengan kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal.
Erupsi Marapi mengeluarkan suara gemuruh serta lontaran abu vulkanik bercampur batu.
“Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 30 milimeter dengan durasi 4 menit 35 detik,” kata petugas Pos Pengamat Gunung Api (PGA) Teguh saat dihubungi Kompas.com.
Teguh mengatakan, ini Gunung Marapi berstatus Level II Waspada, sehingga masyarakat diminta untuk tidak mendekati dan beraktivitas 3 kilometer dari kawah.
“Kami mengimbau masyarakat yang tinggal di sekitar lembah atau aliran sungai-sungai yang berhulu di puncak Gunung Marapi selalu waspada potensi ancaman bahaya lahar yang dapat terjadi terutama di saat musim hujan,” kata Teguh.
Sementara, Eva (40), salah seorang warga Tanah Datar menyebutkan suara gemuruh cukup keras terdengar saat erupsi Marahi.
“Suaranya cukup keras. Lontaran abu juga ada batu-batu, tapi tidak sampai ke sini,” kata Eva.
Menurut Eva, kondisi itu sempat membuat masyarakat cemas dan keluar rumah, namun setelah suara gemuruh usai warga kembali ke rumah.
Sebelumnya, Gunung Marapi erupsi pada 3 Desember 2023 lalu dan menewaskan 23 pendaki yang berada diatasnya.
Setelah itu Marapi terus erupsi dan melontarkan abu vulkanik.
Bencana Marapi terus berlanjut dengan terjadinya banjir lahar pada Sabtu (11/5/2024) lalu dengan menewaskan 60 warga di Tanah Datar, Agam dan Padang Pariaman.