Hewan Apa yang Hidup di Dasar Palung Terdalam di Bumi?

KOMPAS.com – ( Lulu Lukyani) Palung terdalam di Bumi, yang kita kenal sebagai Palung Mariana, terletak di Pasifik barat timur Filipina dan sekitar 200 km timur Kepulauan Mariana.

Palung Mariana berbentuk bulan sabit yang memiliki panjang lebih dari 2.550 km dan lebar rata-rata 69 km. 

Kedalaman Palung Mariana adalah hampir 11 km. Sebagai perbandingan, jika Gunung Everest dijatuhkan ke Palung Mariana, puncaknya masih lebih 1,6 kilometer di bawah air.

Hewan apa yang hidup di Palung Mariana?

Dikutip dari Live Science, ada tiga organisme paling umum yang hidup di dasar Palung Mariana, yakni xenophyophores, amphipoda, dan teripang kecil (holothuria).

Xenophyophores bersel tunggal yang menyerupai amuba raksasa. Xenophyophores memiliki cara makan yang unik, yakni dengan mengelilingi dan menyerap mangsa mereka. 

Kemudian, ada amphipoda (krustasea kecil) yang mengkilap dan tampilannya mirip dengan udang yang biasa ditemukan di laut dalam.

Cara amphipoda bertahan hidup di Palung Mariana masih menjadi misteri. Pasalnya, cangkang amphipoda seharusnya mudah larut dalam tekanan tinggi Palung Mariana.

Namun, pada tahun 2019, peneliti asal Jepang menemukan bahwa setidaknya satu spesies penghuni Palung Mariana menggunakan aluminium, yang diekstraksi dari air laut, untuk menopang cangkangnya.

Kemudian, sebagaimana dilansir dari AZ Animals, salah satu predator teratas di kawasan Palung Mariana adalah ikan siput. 

Pada tahun 2017, para ilmuwan melaporkan bahwa mereka menemukan spesimen makhluk yang tidak biasa, yang dijuluki ikan siput Mariana, yang hidup di kedalaman 8.000 m.

Ikan siput ini berwarna merah muda, kecil, tidak bertulang, dan tampaknya kesulitan untuk hidup di wilayah ekstrem seperti Palung Mariana.

Namun, rupanya makhluk ini penuh kejutan. Hewan itu justru mendominasi ekosistem Palung Mariana. Mereka mengeksploitasi kondisi tidak adanya pesaing dengan melahap mangsa invertebrata yang berlimpah yang menghuni Palung Mariana.

Selama ekspedisi James Cameron pada tahun 2012, para ilmuwan juga melihat tikar mikroba. Gumpalan mikroba ini memakan hidrogen dan metana yang dilepaskan oleh reaksi kimia antara air laut dan batu.

Hewan yang hidup di kedalaman ini bertahan hidup dalam kegelapan total dan tekanan ekstrem, mengonsumsi bahan kimia (seperti metana atau belerang) atau yang berada jauh di bawah rantai makanan. 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *